JOHNNY, JOHNNY (2004) Pasal 12 Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang penerbangan dan pasal 3 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fiducia. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.
Full text not available from this repository.Abstract
Perjanjian yang dibuat oleh PT XXX (Persero) dengan Rayfields PTE Limited adalah suatu perjanjian kredit sebagai perjanjian accesoir antara PT XXX (Persero) sebagai pemberi fidusia dengan perjanjian accesoir antara PT XXX sebagai pemberi fidusia dengan Rayfields PTE Limited sebagai penerima fiducia. Objek jaminan fidusia adalah asset PT XXX berupa 17 pesawat terbang. Penjaminan pesawat terbang diatur dalam Undang-undang penerbangan dan dalam Undang-undang jaminan fiducia. Mengenai hak jaminan untuk pesawat udara, ditetapkan untuk melakukan pembebanan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 12 Undang-undang penerbangan ditetapkan bahwa pesawat udara yang telah mempunyai tanda pendaftaran dan kebangsaan Indonesia dibebani hipotek. Namun dalam praktek yang terjadi sekarang, pembebanan jaminan atas pesawat udara tidak pernah dilakukan dengan hipotek. Melainkan dilakukan dengan fidusia seperti yang dilakukan PT XXX (Persero) dengan Rayfields PTE Limited. Terdapat suatu permasalahan yang menarik dimana Undang-undang penerbangan menyatakan untuk menjaminkan pesawat udara dengan hipotek, namun ironisnya dalam kenyataan penjaminan pesawat udara dilakukan dengan fidusia. Padahal berdasarkan pasal 3 Undang-undang fiducia, penjaminan pesawat udara dengan fidusia itu sendiri dilarang. Hal ini akan menyesatkan dan menimbulkan suatu ketidakpastian hukum apabila tidak dicermati.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Puskom untar untar |
| Date Deposited: | 13 Aug 2018 07:42 |
| Last Modified: | 13 Aug 2018 07:42 |
| URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/7793 |
Actions (login required)
 |
View Item |
