DINAMIKA EMOSIONAL MENJELANG AJAL DAN SETELAH LEPAS DARI MAUT

YUNITHREE SUPARMAN, MEISKE (1999) DINAMIKA EMOSIONAL MENJELANG AJAL DAN SETELAH LEPAS DARI MAUT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

Menghadapi kematian merupakan suatu hal yang sangat sulit, apalagi jika menjelang saat kematian itu seseorang belum dapat menerima kenyataan tersebut dengan lapang hati. Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan: Bagaimana dinamika emosional menjelang ajal dan setelah lepas dari maut? Teori yang digunakan adalah teori Stages of dying dari Elizabeth Kubler-Ross dan teori makna hidup dari Viktor Frankl. Teori Stages of dying menggambarkan tahap-tahap yang dilalui oleh seseorang yang menjelang ajal, yang terdiri atas lima tahap, yaitu: tahap penyangkalan, kemarahan, tawar menawar, depresi, dan penerimaan. Akan tetapi, dalam kenyataannya, tidak semua orang yang menjelang ajal melalui keseluruhan tahap tersebut, atau melalui urutan tahap yang persis sama. Pada penelitian ini peneliti mencoba menghubungi responden-responden yang pernah divonis oleh dokter berkaitan dengan umur mereka yang tinggal sekian bulan atau bahwa hidup mereka tinggal sekian persen, namun berhasil melampaui tenggat waktu vonis dan bertahap hidup hingga sekarang. Biasanya, mereka yang mengalami kejadian ini akan semakin menyadari betapa penint arti kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan obsevasi. Responden dalam penelitian ono berjumlah 4 orang, semuanya permpuan, terdiri atas seorang penderita sistematik lupus eritematosus, dua orang penderita kanker payudara, dan seorang penderita kanker rahim. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tida semua responden melalui kelima tahap menjelang ajal dalam teori Stages of dying. Responden pertama hanya mengalami 2 tahap, yaitu tahap depresi dan penerimaa. Responden kedua dan ketiga mengalami seluruh tahap, yaitu tahap penyangkalan, kemarahan, tawar menawar, depresi, dan penerimaan. Sedangkan responden keempat mengalami empat tahap, yaitu: tahap penyangkalan, kemarahan, depresi, dan penerimaan. Hal lain yang yang dapat disimpulkan adalah bahwa waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya, tidaklah sama. Namun, walaupun memiliki perbedaan dalam hal tahap-tahap yang dilalui dan waktu yang diperlukan untuk berpindah ke tahap berikutnya, semua responden akhirnya memiliki satu kesamaan dalam menilai sisa kehidupan yang masih membentang dan tidak diketahui kapan berakhirnya. Kesamaan yang mereka miliki adalah kesadaran bahwa ternyata kehidupan ini sangat berarti, dan dalam menjalani kehidupan yang sangat berarti ini, peran keluarga adalah sangat penting. Dengan demikian, perjuangan mempertahankan hidup tetap diperlukan, kendati vonis dokter sudah disampaikan. Penting juga untuk menghargai dan menyadari makna hidup, sehingga bila tiba saatnya untuk meninggalkan dunia fana, kita dapat pergi dengan tenang dan damai, karena selain telah menikmati hidup yang penuh arti, kita juga sudah memberikan arti bagi kehidupan kita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Psikologi
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 19 Oct 2018 04:18
Last Modified: 19 Oct 2018 04:18
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/8833

Actions (login required)

View Item View Item