Ketidakcakapan Pewaris dan Korelasinya dengan Prinsip Kehati-hatian Notaris dalam Pembuatan akta wasiat: studi putusan No. 53/PDT/G/2012/PN.JKT.SEL Jo. 183/PDT/2013/PT.DKI Jo. 3124 K/PDT/2013 / Ellyzabeth Tanaya

Tanaya, Ellyzabeth (2018) Ketidakcakapan Pewaris dan Korelasinya dengan Prinsip Kehati-hatian Notaris dalam Pembuatan akta wasiat: studi putusan No. 53/PDT/G/2012/PN.JKT.SEL Jo. 183/PDT/2013/PT.DKI Jo. 3124 K/PDT/2013 / Ellyzabeth Tanaya. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Suatu akta yang dibuat oleh orang yang tidak cakap dapat dibatalkan oleh Hakim di pengadilan. Kriteria tidak cakap menurut pasal 1330 KUHPerdata hanya terdiri dari dua, yaitu belum dewasa dan di bawah pengampuan. Namun, dalam Putusan No. 53/PDT/G/2012/PN.JKT.SEL Jo. 183/PDT/2013/PT.DKI Jo. 3124 K/PDT/2013, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Djoni Malaka untuk membatalkan akta wasiat dengan alasan bahwa Tan Malaka saat berada dalam keadaan stroke, diabetes dan hipertensi yang mempengaruhi kecakapannya saat pembuatan wasiat. Dari perkara tersebut, timbul permasalahan yaitu bagaimana kriteria ketidakcakapan seorang pewaris dalam pembuatan akta wasiat ditinjau dari peraturan perundangundangan dan bagaimana upaya Notaris dalam rangka menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hal pembuatan akta wasiat terkait dengan ketidakcakapan seorang pewaris. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif. Berdasarkan hasil penelitian, meskipun seseorang tidak berada di bawah pengampuan, tetapi apabila ia berada dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap saat pembuatan wasiat, ia bisa dianggap tidak cakap. Selain itu, kecakapan pewaris dalam pembuatan wasiat ditinjau menurut keadaan si pewaris pada saat surat wasiat itu dibuat dan bukti mengenai keadaan seseorang sebelum dan sesudah pembuatan wasiat sudah cukup membuktikan bahwa orang tersebut tidak cakap. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa kriteria ketidakcakapan pewaris tidak hanya belum dewasa dan di bawah pengampuan, tetapi juga bisa didasarkan pada keadaan yang menunjukan seseorang berada dalam keadaan sakit berat dan pikun yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Selain itu, upaya Notaris dalam menerapkan prinsip kehati-hatian adalah dengan medengarkan para pihak, memeriksa dokumen, memberi nasihat, serta mematuhi seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 05 Dec 2018 07:46
Last Modified: 05 Dec 2018 07:46
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/9409

Actions (login required)

View Item View Item