WIDYA, CLARETA VERO PATRICIA (2018) EFEK PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAJA TERHADAP KADAR GLUTATION TEREDUKSI (GSH) DARAH DAN HEPAR TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI HIPOKSIA. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
top.pdf Download (539kB) |
|
Text
1.pdf Download (208kB) |
|
Text
2.pdf Restricted to Repository staff only Download (699kB) |
|
Text
3.pdf Restricted to Repository staff only Download (667kB) |
|
Text
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (455kB) |
|
Text
6.pdf Download (197kB) |
|
Text
dapus.pdf Download (342kB) |
|
Text
end.pdf Download (1MB) |
Abstract
Efek Pemberian Ekstrak Buah Maja terhadap Kadar Glutation Tereduksi (GSH) Darah dan Hepar Tikus Sprague Dawley yang Diinduksi Hipoksia Patogenesis berbagai penyakit hepar disebabkan oleh stres oksidatif, yaitu keadaan tidak seimbangnya Reactive Oxygen Species (ROS) dan antioksidan. Antioksidan, endogen dan eksogen, dapat meredam kerusakan yang ditimbulkan stres oksidatif. Salah satu antioksidan endogen adalah glutation (GSH), yang dalam keadaan stres oksidatif jumlahnya tidak memadai sehingga diperlukan antioksidan eksogen yang berasal dari luar tubuh, contohnya buah maja (Aegle marmelos (L.)). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan antioksidan buah maja termasuk efeknya terhadap kadar GSH darah dan hepar tikus Sprague Dawley yang diinduksi hipoksia. Dilakukan uji in vitro meliputi skrining profil fitokimia, kapasitas antioksidan (DPPH), pengukuran kadar fenolik (metode Singleton & Rossi), kadar flavonoid (metode Woisky & Salatino), dan toksisitas (BSLT). Dilakukan pula uji in vivo dengan hewan coba yang dibagi menjadi kelompok uji (diberi ekstrak buah maja) dan kontrol (tidak diberikan) serta diberi perlakuan normoksia, hipoksia 3, 7, dan 14 hari. Kadar GSH jaringan diukur dengan metode Ellman. Histopatologi jaringan dengan pewarnaan HematoxylinEosin (H&E). Profil fitokimia menunjukkan hasil positif pada alkaloid, fenolik, flavonoid, dan terpenoid. IC 50 = 268.35 µg/mL. Kadar fenolik 3190.93 µg/mL, kadar flavonoid 8.912 µg/mL, serta LC 50 = 190.90 µg/mL. Terjadi penurunan kadar GSH yang lebih tinggi pada kelompok kontrol dibandingkan uji pada darah dan hepar tikus seiring bertambahnya durasi perlakuan hipoksia. Pada histopatologi ditemukan hepatosit yang membengkak pada perlakuan hipoksia. Ekstrak buah maja memiliki kandungan fitokimia, kapasitas antioksidan, kadar fenolik & flavonoid yang baik serta berpotensial sebagai antikanker.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Ferdinal, Frans |
Uncontrolled Keywords: | stres oksidatif, ROS, GSH, Aegle marmelos, hepar |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 27 Apr 2021 06:38 |
Last Modified: | 27 Apr 2021 06:38 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/16488 |
Actions (login required)
View Item |