Pricillia, Brigita (2022) Ritual bersatu kembali : balai multi-etnik kampung Peladis. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - COVER.pdf Download (117kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (149kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (45kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - KATA PENGANTAR.pdf Download (70kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - ABSTRAK.pdf Download (14kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - DAFTAR ISI.pdf Download (16kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (807kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (666kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
![]() |
Text
315170025 - BRIGITA PRICILLIA - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142kB) |
Abstract
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat majemuk, dari kemajemukan itulah adanya berbagai keragaman etnis dan suku bangsa. Namun jika dilihat dari sisi negatif, dari keberagaman dan perbedaan tersebutlah yang nantinya dapat menimbulkan terjadinya konflik etnis. Layaknya yang terjadi di Kalimantan pada rentang tahun 1950-2001 silam, dimana konflik antaretnik Dayak dan Madura berulang kali terjadi. Kampung Peladis yang terletak di Kalimantan Barat, merupakan salah satu bukti bahwa masih terdapat border dan boundaries antaretnik Dayak dan Madura hingga saat ini. Mulai dari pola permukiman, hingga aktivitas keseharian yang berkelompok antaretnis, dan kurang berbaur antar satu sama lain. Oleh karena itu, dengan tujuan untuk mempersatukan kembali kedua etnis tersebut, melalui rethinking the typology sebagai strategi desain, maka Rituals of Re-Unite mensiasati agar kedua etnis nantinya mau tidak mau bertemu dan saling berkomunikasi di Balai Multi-Etnik Kampung Peladis. Bloomfield pernah mengatakan, rekonsiliasi berarti menemukan cara hidup berdampingan dengan mantan lawan, untuk mencintai dan memaafkan mereka. Mereka perlu mengatur kesan karena mereka "harus melupakan" masa lalu dengan cara apapun, untuk hidup berdampingan satu sama lain. Sehingga, metode yang digunakan yaitu fenomenologi sebagai pendekatan desain. Dengan demikian, Rituals of Re-Unite: Balai Multi-Etnik Kampung Peladis diharapkan tak hanya bermanfaat menjadi wadah pembauran kedua etnis tersebut di Kampung Peladis, namun juga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dayak ; Etnik ; Kalimantan ; Konflik ; Madura |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 10 Mar 2022 03:34 |
Last Modified: | 28 Jan 2025 13:42 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34193 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |