Solaiman, Sergio (2022) Pertanggungjawaban Influencer Dalam Pembuatan Konten Pengiklanan Melalui Social Media Yang Mengandung Informasi Palsu (Contoh Kasus : Putusan Nomor 1555/Pid.Sus/2019/PN.Sby). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
Cover-Abstrak_Sergio Solaiman_205180103 SKRIPSI 2022.pdf Download (343kB) |
|
Text
BAB 1-5 Daftar Pustaka_Sergio Solaiman_205180103 SKRIPSI 2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (989kB) |
|
Text
Lampiran_Sergio Solaiman_205180103 SKRIPSI 2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sering kita temui praktik pengiklanan melalui social media, hal ini dapat berupa praktik yang kita kenal sebagai endorsement, namun tidak jarang bahwa endorse yang dilakukan oleh para influencer mengandung sebuah informasi palsu. Dari sekian kasus, mengapa para influencer yang membantu proses endorse tersebut jarang sekali dikenakan sanksi sedangkan mereka ikut serta dalam proses mengiklankan suatu produk yang merugikan konsumen? Penulis meneliti masalah tersebut dengan menggunakan metode penelitian normatif. Data penelitian memperlihatkan adanya kelemahan klausula dalam UUPK yang tidak mendifinisikan secara jelas siapa saja yang dimaksud dengan pelaku usaha pengiklanan, serta bagaimana bentuk pertanggungjawaban konkrit para pelaku usahan pengiklanan. Kelemahan ini mengakibatkan Sebagian besar endorsement yang mengandung informasi palsu membiarkan para influencer dan endorser tersebut bebas dari sanksi dan hanya menitikberatkan pada produser dari barang atau jasa tersebut. Seperti pada contoh kasus pada Putusan Nomor 1555/Pid.Sus/2019/PN.Sby, bahwa dalam kasus ini, terdapat beberapa endorser yang melakukan promosi produk kecantikan dan kosmetik kepada para pengikutnya di media sosial Instagram, namun setelah ditelaah lebih lanjut dibuktikan bahwa produk tersebut tidak memiliki izin edar dan izin BPOM. Hasil dari penelitian ini menunjukan perlunya unsur kehati-hatian bagi endorser dan influencer terhadap tawaran endorsement yang tidak memiliki izin baik dalam produk maupun usahanya, dengan melakukan demikian, maka endorser tidak dapat dipersalahkan terkait substansi produk tersebut. Sebaiknya diperlukan pengaturan lebih lanjut tentang konten pengiklanan di social media sehingga terdapat diferensiasi atas tanggung jawab para endorser dan influencer sesuai dengan tindakan dan kehati-hatian mereka.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Mariske Myeke Tampi,S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Endorsement, Perlindungan Konsumen, Tanggung Jawab |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 18 Apr 2022 05:59 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 05:59 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34938 |
Actions (login required)
View Item |