Para para Cendrawasih

Indouw, Erikson Otniel (2023) Para para Cendrawasih. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
315170209_ERIKSON_Cover.pdf

Download (95kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Pengesahan.pdf

Download (101kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Daftar Isi.pdf

Download (100kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Abstrak.pdf

Download (43kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Bab 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (160kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (590kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (189kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7kB)
[img] Text
315170209_ERIKSON_Daftar Pustaka.pdf

Download (103kB)

Abstract

Menyikapi perkembangan saat ini, setiap masyarakat dituntut untuk bisa keluar berinteraksi dan bekerja sama dengan sesama untuk mencapai cita-cita kemajuan bangsa secara menyeluruh dengan dasar “Bhineka Tunggal Ika”. Namun masih sering dijumpai diskriminasi yang terjadi didalam masyarakat terhadap identitas, etnis tertentu. Sehingga terjadi kesenjangan sosial dan sekat-sekat oleh masyarakat. Kurangnya rasa Empati dalam kalangan masyarakat. Penelitian terhadap Pelajar dan Mahasiswa/Mahasiswi Papua yang menuntut ilmu di Jakarta, namun mereka sering mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme, yang mengakibatkan mereka jadi minder dan kurang percaya diri untuk aktif berinteraksi dalam kehidupan sosialnya secara leluasa dan tidak merasa nyaman. Dalam hal tersebut perlu adanya pendekatan dan solusi, Melalui sumber pengetahuan dan informasi dari anak-anak Papua, apa kendala dan permasalahan yang mempengaruhi ruang gerak dan aktivitasnya terbatas. Diantaranya apakah penerimaan terhadap identitasnya (Empati terhadap diri Sendiri), keunikan yang dimiliki dirasa sebagai penghambat. Bagaimana caranya agar mereka bisa berinteraksi dalam lingkup keberagaman, tentunya membutuhkan sebuah ruang dan program yang bisa mewadahi, melalui pendekatan dan karakter Aktivitas anak-anak Papua itu sendiri, titik temu Anakanak Papua (homogen) namum terbuka bagi umum dalam satu ruang yang sama. Dengan adanya suatu wadah stransis pembinaan mental (Revolusi Mental), penerimaan identitas diri, bagi anak-anak Papua yang megawali pendidikan di Jakarta. Agar dapat beradaptasi dengan lingkungan perkotaan yang heterogen. bembekalan, awal dibutuhkan agar bisa beradaptasi dan ruang berkumpul dan berekspresi yang bisa mengekspose Karakteristik kepapuan. Kata Kunci: Berinteraksi/keberagaman/mempertemukan/pembinaan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 31 Dec 2023 09:26
Last Modified: 31 Dec 2023 09:26
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42487

Actions (login required)

View Item View Item