Teja, Adrian Lucas (2023) Omah seni: nafas baru bagi komunitas seniman jalanan di Jakarta. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190019_ADRIAN_Cover.pdf Download (104kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Pengesahan.pdf Download (18kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Daftar Isi.pdf Download (9kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Abstrak.pdf Download (15kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (52kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (660kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (6kB) |
|
Text
315190019_ADRIAN_Daftar Pustaka.pdf Download (69kB) |
Abstract
Empati berarti merasakan dan memahami perasaan orang lain. Seorang arsitek harus memahami ruang dengan pola pikir penggunanya. Jika arsitek tahu persis bagaimana pengguna melihat dan mengalaminya, akan mudah merancang ruang untuk para seniman. Empati Arsitektur ini dikaitkan dengan komunitas seniman jalanan. Di Indonesia, jasa pelukis jalanan sering dijumpai dalam bentuk pajangan lukisan di sepanjang trotoar, di dalam ruko atau bahkan pada sederet kios yang disediakan pengelola setempat untuk para pelukis. Daerah-daerah yang terkenal dengan pelukis jalannya antara lain Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol di Jakarta, Jalan Braga di Bandung, dan Jalan Simpang di Surabaya. Maka proyek ini diangkat dari Empati Arsitektur terhadap komunitas seniman jalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Mereka belakangan ini mengalami pengurangan lapangan kerja dan sepinya pelanggan yang dikarenakan kurangnya minat generasi muda terhadap lukisan mereka, serta lokasi yang kurang mendukung pekerjaan mereka. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan analisis pribadi dari wawancara masyarakat. Maka proyek ini bertujuan memperbaiki ruang hidup para seniman, dengan mengintegrasikan program-program yang diharapkan dapat meluaskan demografi pelanggan, menarik perhatian dunia terhadap komunitas seniman jalanan, serta mempersiapkan para seniman terhadap perkembangan zaman yang digital. Konsep desain yang digunakan adalah facadism karena proyek mengambil tapak dengan bangunan yang memiliki langgam arsitektur bersejarah. Kata Kunci: Jaman; Potensi; Sentra Lukis
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 02:39 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 02:39 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42510 |
Actions (login required)
View Item |