Christian, Yordy (2023) Galeri edukasi dan pagelaran kesenian Tionghoa Jakarta. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190038_YORDY_Cover.pdf Download (85kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Pengesahan.pdf Download (16kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Daftar Isi.pdf Download (53kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Abstrak.pdf Download (9kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (67kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (613kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (527kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
|
Text
315190038_YORDY_Daftar Pustaka.pdf Download (74kB) |
Abstract
Dalam melihat perkembangan yang terjadi di Kawasan Glodok hingga kini terjadi degradasi budaya Tionghoa yang diakibatkan beberapa aspek masa lampau, dan tidak terlepas juga dari peran generasi muda. Melihat apa yang ada sekarang dengan masih adanya ketahanan kebudayaan Tionghoa dapat dilihat empati akan masuk dalam hal nilai kebudayaan yang diwariskan ke generasi muda dan manjadi pembelajaran untuk semua lapisan masyarakat yang tertarik dalam lingkup hal yang lebih modernisme sebagai bentuk nilai pembaharuannya. Peran arsitektur dibutuhkan dalam berempati terhadap budaya Tionghoa yang terdegradasi di kawasan pecinan Glodok. Metode yang digunakan untuk meneliti perihal isu yang diangkat ialah campuran yakni kualitatif dan kuantitatif Nilai esensi kebudayaan yang nantinya dapat tertuang sebagai nilai substansi dalam bangunan dan empati terhadap budaya untuk dilestarikan. Empati yang dirasakan dari adanya degradasi budaya pada kawasan tersebut nantinya ditujukan kepada pelaku kebudayaan, orang tua dan generasi kini yang sulit melihat nilai budaya Tionghoa di Jakarta. Pencarian didasari perkembangan awal mula sejarah Tionghoa di Jakarta. Tapak yang dipilih dapat merespon mengenai isu yang diangkat tentang degradasi budaya Tionghoa dan permasalahan yang terjadi dalam lingkup Glodok sehingga tapak dapat mempunyai nilai empati yang disampaikan dalam mendesain bangunan. Program ruang yang dihasilkan merespon isu tentang degradasi budaya yang terjadi, pengenalan dan pelestarian budaya sebagai hal untuk diempatikan. Kata kunci: Degradasi; Empati; Glodok; Kebudayaan; Tionghoa
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 06:20 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 06:20 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42518 |
Actions (login required)
View Item |