Nathanael, Jovano (2023) Tanah terakhir dan mitosnya: tiga menara penghubung desa ke makam keramat di Bedono. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190047_JOVANO_Cover.pdf Download (453kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Pengesahan.pdf Download (340kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Daftar Isi.pdf Download (549kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Abstrak.pdf Download (349kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (238kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (488kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (346kB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
315190047_JOVANO_Daftar Pustaka.pdf Download (361kB) |
Abstract
Desa Bedono pada mulanya merupakan sebuah potret kehidupan masyarakat pesisir yang makmur. Kehidupan desa dipenuhi oleh berbagai aktivitas yang menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian. Desa tersusun dari kelompok-kelompok nelayan, petambak, dan pedagang ikan, dan pelaku industri kecil-menengah yang mengolah hasil tangkap. Roda perekonomian lokal berputar di dalamnya sehingga warga tidak perlu keluar desa untuk memenuhi kebutuhannya. Tahun 1998, adalah awal mula perubahan warga Desa Bedono, abrasi dan penurunan muka tanah dari hasil ulah manusia memakan habis 2116,54 hektar tanah kelahiran mereka. Satu per satu mulai meninggalkan tanah kelahiran mereka, mencari tempat yang lebih aman. Disamping desa yang sebagian sudah tenggelam, terdapat sebuah makam yang berdiri tegak dan tidak tenggelam. Makam tersebut merupakan makam Makam Syekh Abdullah Mudzakir, ulama yang dihormati atas pengabdiannya menyebarkan ajaran Islam. Mereka yang sudah menganggap mitos sebagai "kearifan lokal", mempercayainya sebagai sesuatu yang keramat dan mencari berkah dari makam tersebut. Kehadiran makam tersebut memiliki kekuatan yang membuat mereka tetap memilih bertahan di desa untuk menjaga makam dan tanah kelahiran mereka. Semangat kebertahanan lahir dari sebuah eksistensi mitos yang tersebar. Lewat mitos, manusia bisa belajar menghargai alam dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Lewat mitos, warga desa memiliki jaminan masa kini dan masa depan, untuk tetap bertahan di tanah terakhir mereka. Tulisan ini akan mengkaji dampak dari kehadiran makam tersebut terhadap kehidupan ekonomi dan sosial warga Bedono dan mencari tahu bagaimana semangat kebertahanan yang lahir dari sebuah mitos dan kepercayaan dapat membawa mereka membentuk ruang baru di masa depan. Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data adalah melalui penelusuran situs internet dengan mereferensikan kepada jurnal online, dan e-book, referensi dari media cetak berupa buku, dan melalui survei dan wawancara secara langsung ke lokasi penelitian. Hasil penelitian merupakan rekomendasi perancangan arsitektur dengan skema perancangan yang terbagi menjadi kereta gantung, 3 menara, dan “fishing coordinate”. Kata kunci: Desa; Tenggelam; Mitos; Makam
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 08:02 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 08:02 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42524 |
Actions (login required)
View Item |