Matheus, Juan (2024) Tanggung Jawab Keperdataan Penyelenggara Artificial Intelligence Terhadap Kebocoran Data Pribadi di Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
![]() |
Text
Halaman Depan_Juan Matheus_205200078.pdf Download (844kB) |
![]() |
Text
Bab isi_Juan Matheus_205200078.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Juan Matheus_205200078.pdf Restricted to Repository staff only Download (639kB) |
![]() |
Text
Lampiran_Juan Matheus_205200078.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah berkembang secara eksponensial hingga telah merestrukturisasi peradaban manusia menuju peradaban digitalisasi yang kemudian melahirkan berbagai inovasi digital. Salah satu contohnya adalah artificial intelligence (AI) yang telah membantu pekerjaan manusia. Namun, di tengah era digitalisasi saat ini, IPTEK layaknya pisau bermata dua karena di satu sisi dapat membantu sementara di sisi lain dapat menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan data pribadi. Terbaru, dunia dihebohkan dengan pemberitaan mengenai bocornya lebih dari 101.000 data pengguna ChatGPT selama kurun waktu Juni 2022 hingga Mei 2023 yang merugikan para pengguna karena tersebarnya data pribadi mereka. Terjadinya peristiwa ini menimbulkan pertanyaan mengenai pertanggungjawaban OpenAI selaku penyelenggara ChatGPT dan upaya yang dapat ditempuh oleh pemilik data yang dirugikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan mengkaji data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, OpenAI sebagai penyelenggara agen elektronik dan pengendali data telah melakukan perbuatan melawan hukum dikarenakan lalai dalam menjaga sistem elektroniknya yang menyebabkan peretas dapat dengan mudah masuk ke dalam Redis milik OpenAI. Hal ini menunjukkan bahwa OpenAI telah melanggar asas dan peraturan yang berlaku di Indonesia sehingga dalam hal ini OpenAI dapat dimintakan pertanggungjawabannya oleh para pemilik data berdasarkan asas extra territorial judiction. Pemilik data yang dirugikan dapat mengajukan upaya alternatif penyelesaian sengketa terlebih dahulu dengan mengirimkan email sesuai prosedur yang tertera pada terms of use platform ChatGPT. Namun, apabila penyelesaian tersebut tidak berhasil maka pemilik data dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa melalui mekanisme arbitrase internasional dengan hukum beracara yang berlaku di California.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | ChatGPT, Kecerdasan Buatan, Kebocoran Data Pribadi |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 04:01 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 04:01 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/43311 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |