SURVEI POLA PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENDI DI PUSKESMAS KETAPANG 1 SAMPIT PERIODE JANUARI 2017-DESEMBER 2018

GENIAL, FELICIA AILEEN (2019) SURVEI POLA PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SENDI DI PUSKESMAS KETAPANG 1 SAMPIT PERIODE JANUARI 2017-DESEMBER 2018. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
top.pdf

Download (422kB)
[img] Text
1.pdf

Download (167kB)
[img] Text
2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (476kB)
[img] Text
3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (289kB)
[img] Text
4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (284kB)
[img] Text
5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (312kB)
[img] Text
6.pdf

Download (156kB)
[img] Text
ref.pdf

Download (284kB)
[img] Text
lamp.pdf

Download (782kB)

Abstract

Nyeri sendi atau arthralgia adalah sensasi nyeri baik akut maupun kronis yang terjadi di daerah persendian. Hal ini dapat bersifat mekanik seperti low back pain (LBP), dislokasi dan cedera, atau bersifat inflamasi seperti osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA). Riset Hasil Kesehatan Dasar di Indonesia pada tahun 2013 menyatakan prevalensi penyakit sendi/rematik mencapai 36.6% dari populasi. Salah satu penatalaksanaan nyeri sendi adalah dengan penggunaan analgesik seperti opioid, parasetamol dan NSAIDs (Non-steroidal anti inflammatory drugs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pola pemberian terapi analgesik terhadap pasien dengan gangguan sendi di Puskesmas Ketapang 1 Sampit periode Januari 2017-Desember 2018. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 270 pasien. Pengumpulan data diambil dari rekam medis pasien dengan gangguan sendi yang menjalani perawatan rawat jalan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa subyek penelitian didominasi oleh pasien berjenis kelamin perempuan (71%) dan memiliki rentang usia antara 41-60 tahun (56.3%) dengan indikasi pemberian terapi analgesik terbanyak adalah akibat LBP (42.2%). Analgesik yang paling banyak diberikan secara monoterapi adalah NSAIDs yang diberikan kepada 167 pasien (62%) dan secara kombinasi adalah NSAIDs dengan glukokortikoid kepada 50 pasien (18.5%). Dalam penelitian ini ditemukan adanya pemberian kombinasi dual NSAIDs yang dianggap kurang tepat karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan seperti pendarahan gastrointestinal dan cedera hepar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Johan
Uncontrolled Keywords: NSAIDs, low back pain, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, nyeri sendi
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 19 May 2021 02:16
Last Modified: 19 May 2021 02:16
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/24794

Actions (login required)

View Item View Item