Akibat Hukum Pergantian Jenis Kelamin Dalam Pembagian Kewarisan Terhadap Anak Yang Mengalami Pergantian Jenis Kelamin Berdasarkan Hukum Islam (Studi Kasus : Penetapan No. 685/Pdt.PP/2012/PN.CBN)/ oleh Tika Nurmalasari

NURMALASARI,, TIKA (2014) Akibat Hukum Pergantian Jenis Kelamin Dalam Pembagian Kewarisan Terhadap Anak Yang Mengalami Pergantian Jenis Kelamin Berdasarkan Hukum Islam (Studi Kasus : Penetapan No. 685/Pdt.PP/2012/PN.CBN)/ oleh Tika Nurmalasari. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pada dasarnya, Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan berpasang-pasangan yaitu laki-laki dan perempuan, namun dalam realitasnya terdapat beberapa orang yang secara alamiah karena faktor bawaan (hormon atau gen) memiliki kondisi kelainan perkembangan seks. Untuk menetapkan kelamin laki-laki atau perempuan terkadang dilakukan upaya operasi kelamin, tujuannya yaitu untuk penyempurnaan alat kelamin dengan merujuk anatomi bagian dalam tubuh atau dengan mengacu pada kelamin yang lebih dominan, serta untuk kepastian dalam pembagian warisan. Permasalahan bagaimanakah akibat hukum terhadap kedudukanan hak waris yang melakukan pergantian jenis kelamin yang diakibatkan adanya kondisi kelainan perkembangan seks dalam hukum kewarisan Islam? Metode yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif dengan didukung wawancara. Hasil penelitian bahwa akibat hukum terhadap kedudukan ahli waris yang melakukan pergantian jenis kelamin yang diakibatkan adanya kondisi kelainan perkembangan seks dalam hukum kewarisan Islam dalam kasus Anindya Thalita Putri, maka pembagian hak warisnya ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika yang dominan laki-laki maka ditentukan sebagai seorang laki-laki, jika yang dominan perempuan maka ditentukan sebagai seorang perempuan. Dalam kasus Anindya Thalita Putri digolongkan sebagai khuntsa musykil, maka pembagian hak, warisnya mendapat bagian paling sedikit yaitu jika khuntsa dinilai sebagai wanita maka hak waris yang diberikan kepadanya adalah hak waris wanita, dan bila dinilai sebagai laki-laki maka bagiannya sebagai laki-laki. Dengan demikian, Anindya Thalita Putri yang telah melakukan penyempurnaan kelamin dan menjadi seorang laki-laki, maka pembagian hak warisnya bagiannya sebagai laki-laki. Saran yang dapat dikemukakan hendaknya Kementerian Kesehatan RI diminta untuk membuat regulasi pelarangan terhadap operasi penggantian alat kelamin dan pengaturan pelaksanaan operasi penyempurnaan alat kelamin dengan menjadikan fatwa ini sebagai pedoman. (F) Acuan : 51 (1974-2014) (G) Pembimbing : Hj. Mulati S.H., M.H., (H) Penulis : Tika Nurmalasari

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pergantian jenis kelamin, kewarisan Islam (E)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 06 Jul 2018 07:04
Last Modified: 06 Jul 2018 07:04
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/3412

Actions (login required)

View Item View Item