Analisis Putusan Nomor : 1008/Pid.B/2008/Pn.Smg Tentang Pembelaan Terpaksa / oleh Putri Darmawan Charles

CHARLES, PUTRI DARMAWAN (2014) Analisis Putusan Nomor : 1008/Pid.B/2008/Pn.Smg Tentang Pembelaan Terpaksa / oleh Putri Darmawan Charles. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hukum merupakan aturan yang dibuat bagi masyarakat untuk menaatinya. Hukum sendiri dibuat sebagai suastu alat pengendali social terhadapa masyarakat untuk tidak melakukan tindak pidana yang mengancam lingkungan sekitar. Salah satu tindak pidana yang diatur dalam hukum yaitu tindak pidana pembunuhan, yang merupakan suatu bentuk kejahatan dalam perampasan secara paksa jiwa seseorang. Contoh kasus yang terjadi yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh Fernando Bin Giles Andrian terhadap M. Dardadi. Penulis tertarik unutk mengangkat kasus ini dengan permasalahan ?Apakah putusan nomor 1008/PID.B/2008/PN.SMG tentang pembelaan terpaksa sesuai dengan yang diatur dalam KUHP??. Penulis menggunakan sifat penelitian deskriptis dan metode penelitian hukum normatif. Perbuatan terdakwa terbukti secara sah dan memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang mengakibatkan kematian terhadap orang lain, tetapi perbuatan tersebut merupakan perbuatan diluar batas kemampuan sehingga perbuatan tindak pidana tersebut dapat dimaafkan berdasarkan Pasal 49 Ayat KUHP karena memenuhi unsur syarat ancaman serangan yang melawan hukum, seketika/langsung, ditujukan pada diri sendiri/orang lain, yang mengancam badan/nyawa, serta unsur pembelaan yang terjadi seketika/langsung dan memenuhi asas subsidaritas dan proporsional. Alasan pemaaf selain diatur dalam Pasal 49 KUHP, terdapat Pasal lain yang diatur dalam KUHP yaitu pada Pasal 44, Pasal 51 Ayat (1) dan Pasal 48 KUHP. Kesimpulan penulis adalah perbuatan pidana yang telah terpenuhi unsur dan syaratnya bagi si pelaku yang akan dijatuhi hukuman pidana penjara, jika perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang dilakukan bukan atas kemauan sendiri/karena keadaan sekitar yang memaksa (daya paksa) dapat mengesampingkan atau menghilangkan hukuman pidana yang akan di tujukan pada dirinya. Saran dari penulis adalah Jaksa Penuntut Umum seharusnya mengumpulkan bukti yang kuat dan lebih cermat dalam membuat dakwaan, serta Putusan Hakim juga harus didasarkan asal mula terjadinya tindak pidana tersebut sehingga terjadinya keadilan bagi semua pihak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Hukum Pidana, Pembelaan Terpaksa.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 09 Jul 2018 08:07
Last Modified: 09 Jul 2018 08:07
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/3696

Actions (login required)

View Item View Item