Perbandingan Antara Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 Dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Dalam Hal Penjualan Ciptaan Seluruh Atau Sebagian Kepada Pihak Lain / oleh Andrew.Chan

Chan, Andrew (2015) Perbandingan Antara Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 Dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Dalam Hal Penjualan Ciptaan Seluruh Atau Sebagian Kepada Pihak Lain / oleh Andrew.Chan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak A.Nama : Andrew.Chan (NIM : 205100053) B. Judul Skripsi : Perbandingan Antara Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 Dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Dalam Hal Penjualan Ciptaan Seluruh Atau Sebagian Kepada Pihak Lain. C. Halaman : vii + 68 + 18 + 2015 D.Kata Kunci : Perbandingan, Undang-Undang, Hak Cipta, Hukum Perdata E. Isi :Pada saat ini masalah mengenai Hak Kekayaan Intelektual ( selanjutnya akan disebut HKI ) telah menyentuh berbagai aspek, seperti : aspek teknologi, industri, sosial, budaya, dan berbagai aspek lainnya. Aspek terpenting jika dihubungkan dengan upaya perlindungan bagi karya intelektual adalah aspek hukum. Perlindungan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Hak Cipta. Telah terjadi beberapa perubahan dalam Undang-Undang Hak Cipta, salah satunya yang akan diteliti adalah tentang perbandingan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014. Dalam Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2014 terdapat penambahan dan penghapusan beberapa pasal yang sebelumnya tercantum dalam Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2002, salah satunya yaitu penghapusan tentang pengaturan penjualan kedua kali sebuah hak cipta seluruh atau sebagian kepada pihak lain yang menurut penulis seharusnya peraturan tersebut tidak dihilangkan. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari data kepustakaan dan dilengkapi dengan wawancara.Hasil penelitian ini yaitu pertama bahwa memang dalam hal penjualan hak cipta untuk kedua kali oleh penjual yang sama tidak diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2014, hal tersebut menjadi salah satu kelemahan Undang-Undang Hak Cipta terbarudalam melindungi pemegang hak cipta, kedua yaituproses penyelesaian perselisihan tentang aturan-aturan atau batas-batas hak cipta yang telah dijual seluruh atau sebagian kepada pembeli ciptaan yang tidak diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta terbaru,lebih baik proses pendaftaran ciptaan kembali diatur dengan lebih jelas dan terbuka serta lebih detail sehingga apabila ciptaan tersebut akibat dari pembelian hak cipta, agar apabila ada kesamaan dalam pendaftaraan tersebut maka dapat segera diketahui. F. Acuan : 30 (1983-2012) G. Pembimbing : Dr. Ariawan Gunadi S.H.,M.H. H.Penulis : Andrew.Chan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 11 Jul 2018 07:18
Last Modified: 11 Jul 2018 07:18
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4023

Actions (login required)

View Item View Item