Penerapan Restorative Justice Terhadap Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Oleh Anak Di Bawah Umur (Contoh Kasus Aqj)/ oleh Ethania Yulie S.

ETHANIA, YULIE S (2014) Penerapan Restorative Justice Terhadap Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Oleh Anak Di Bawah Umur (Contoh Kasus Aqj)/ oleh Ethania Yulie S. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Masalah penerapan sanksi dalam tindak pidana kecelakaan lalu lintas akan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Peristiwa ini sebagaimana yang dialami oleh AQJ seorang anak berusia 13 (tiga belas) tahun. Adanya polemik hukuman yang harus diberikan kepada AQJ telah menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Untuk menindak perbuatan AQJ sudah diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, dalam Undang-Undang tersebut persoalan hukum yang melilit anak dibawah umur dapat dilakukan dengan konsep diversi (prinsip anak dikeluarkan dari persoalan hukum karena dianggap belum mampu bertanggung jawab akan perbuatannya) dan konsep restorative justice (prinsip keadilan musyawarah).Permasalahan bagaimana pelaksanaan restorative justice bagi anak pelaku tindak pidana, Bagaimana penyelesaian kasus kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh AQJ dengan cara restorative justice. Metode penelitiannya adalah metode penelitian hukum normatif dengan didukung wawancara. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, perkara tindak pidana anak, keadilan restoratif kian sering diputuskan hakim dalam perkara anak sebagai pelaku tindak pidana, akan tetapi dalam prakteknya belum semua hakim punya keberanian mengedepankan keadilan restoratif dan masih terbelenggu konsep pemenjaraan pelaku pidana baik anak maupun orang dewasa. Dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh AQJ, restorative justice belum dapat dilaksanakan dikarenakan Undang-Undang ini mulai berlaku setelah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal diundangkan, sehingga semangat keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana anak dalam masa peralihan ini belum dapat diimplementasikan. Disarankan perlu dilakukan upaya judicial review tentang syarat berlakunya undang-undang setelah 2 (dua) tahun diundangkan, karena dengan adanya masa peralihan tersebut banyak anak yang berhadapan dengan hukum diproses dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 yang tidak memiliki konsep diversi dan restoratative justice.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Restorative justice, kecelakaan lalu lintas, AQJ
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 11 Jul 2018 07:32
Last Modified: 11 Jul 2018 07:32
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4028

Actions (login required)

View Item View Item