Perlindungan Terhadap Pemegang Hak Cipta Film Berlatar Belakang Pahlawan Nasional Soekarno (Kasus Rachmawati Soekarnoputri Versus PT. Tripar Multivision Plus)/ oleh Chandra Darmawan

Darmawan, Chandra (2015) Perlindungan Terhadap Pemegang Hak Cipta Film Berlatar Belakang Pahlawan Nasional Soekarno (Kasus Rachmawati Soekarnoputri Versus PT. Tripar Multivision Plus)/ oleh Chandra Darmawan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A)Nama: Chandra Darmawan (NIM : 205080165) (B) Judul Skripsi: Perlindungan Terhadap Pemegang Hak Cipta Film Berlatar Belakang Pahlawan Nasional Soekarno (Kasus Rachmawati Soekarnoputri Versus PT. Tripar Multivision Plus). (C)Halaman: vii + 90 + Lampiran + 2015 (D) Kata kunci: Hak Cipta, Karya Film, Ahli Waris. (E) Isi: Pembuatan film dimulai dengan pembuatan skenario, segala ide dituangkan oleh para pencipta untuk membuat skenario. Pada prakteknya pembuatan skenario film biopik dibutuhkan lebih dari satu sumber untuk membuat suatu skenario yang benar dan sesuai dengan fakta. Kasus yang dibahas adalah Rachmawati Soekarnoputri versus PT. Tripar Multivision Plus dan Hanung Bramantyo yang sepakat untuk membuat film Soekarno, namun akhirnya bersengketa yang dalam Putusan Pengadilan Niaga diputuskan dengan perkara Nomor.93/Pdt/Sus/HAK-CIPTA/2013/PN.NIAGA JKT.PST. menetapkan bahwa salah satu pihak yang hanya menuangkan ide tapi tidak membuatnya menjadi nyata adalah seorang pencipta. Pada saat kasasi Mahkamah Agung mencabut putusan tersebut dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 305 K/Pdt.Sus HKI, terjadi perbedaan putusan antara Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung. Dalam perjanjian pembuatan film tidak menganut asas keseimbangan antara para pihak yang menuangkan ide, akibatnya pihak Rachmawati Soekarnoputri mengalami kerugian moral. Sementara dalam Undang-Undang Hak Cipta jelas mengatakan bahwa ide yang belum berbentuk tidak dilindungi oleh Undang-Undang. Bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta film yang menggunakan latar belakang tokoh atau pahlawan nasional, apakah produser melakukan pelanggaran terhadap hak moral ahli waris? Penulis meneliti lebih lanjut masalah tersebut dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Data penelitian memperlihatkan bahwa setelah perjanjian dilakukan oleh para pembuat film, terjadi pergeseran kesepahaman yang mengakibatkan salah satu pihak mundur dari perjanjian, hingga muncul gugatan akan kepemilikan hak cipta. Dari analisa data dapat disimpulkan bahwa pemegang hak cipta adalah pihak produser, namun tetap disarankan harus mencantumkan title/credits pada film yang dibuat untuk menghargai hak-hak moral pihak yang terkait didalam pembuatan film. (F) Acuan: 40 (1980-2014).(G)Pembimbing: Dr F.X. Suyud Margono, S.H., M.H. (H) Penulis: Chandra Darmawan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 12 Jul 2018 07:52
Last Modified: 12 Jul 2018 07:52
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4091

Actions (login required)

View Item View Item