Imah di sagara: relokasi kampung nelayan Cilincing

Wihardani, Dominikus Gusti (2023) Imah di sagara: relokasi kampung nelayan Cilincing. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img]
Preview
Text
315190077_DOMINIKUS_Cover.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
315190077_DOMINIKUS_Pengesahan.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
315190077_DOMINIKUS_Daftar Isi.pdf

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text
315190077_DOMINIKUS_Abstrak.pdf

Download (158kB) | Preview
[img] Text
315190077_DOMINIKUS_Bab 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (126kB)
[img] Text
315190077_DOMINIKUS_Bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (147kB)
[img] Text
315190077_DOMINIKUS_Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB)
[img] Text
315190077_DOMINIKUS_Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (834kB)
[img] Text
315190077_DOMINIKUS_Bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (735kB)
[img]
Preview
Text
315190077_DOMINIKUS_Daftar Pustaka.pdf

Download (35kB) | Preview

Abstract

Kampung Nelayan Cilincing, di Jakarta Utara, Indonesia, memiliki sejarah sebagai kampung nelayan sejak tahun 1920-an. Sebagian besar penduduknya mengandalkan hasil laut sebagai penopang kehidupan mereka. Bentuk permukiman memiliki pola linear yang membentang sepanjang jalan. Saat ini nelayan Cilincing menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi, seperti kenaikan air laut dan penurunan muka tanah yang sering kali menyebabkan timbulnya rob dan banjir, persoalan lain adalah pencemaran perairan akibat sampah dan limbah industri yang menyebabkan rusaknya ekosistem laut dan mempengaruhi hasil tangkapan nelayan. Dengan mengangkat tema Empathic Architecture penulis melakukan pemetaan untuk dapat menganalisis kependudukan dan menemukan pengkategorian yang dibagi dalam mata pencaharian utama, mata pencaharian pendukung, peran keluarga, nilai sosial, dan fasilitas yang dibutuhkan sebelum dan setelah relokasi Kampung ke laut. Melalui Studi yang dilakukan diharapkan hasil rancang permukiman terapung dapat memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi nelayan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan lingkungan sekitarnya. Relokasi permukiman kampung nelayan Cilincing ini diharapkan dapat menjadi bentuk baru permukiman kampung nelayan yang bebas banjir dan rob. Keberadaannya di lautan dapat menjamin ketersediaan hasil tangkapan yang lebih bermutu. Melalui desain yang mengedepankan penggunaan bahan lokal seperti bambu dipadukan dengan teknologi baru yang dapat menjamin kampung terapung dan menetap, diharapkan dapat terwujud desain baru kampung nelayan terapung yang dapat menjadi percontohan bagi relokasi kampung nelayan di Indonesia. Kata Kunci: Kampung Nelayan; Terapung; Komunitas; Nelayan; Empathic Architecture.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 03 Jan 2024 04:19
Last Modified: 03 Jan 2024 04:19
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42542

Actions (login required)

View Item View Item