Analisis Pembagian Harta Waris Terhadap Istri Dan Anak Dari Perkawinan Yang Tidak Tercatat Ditinjau Dari Ketentuan Hukum Islam Yang Berlaku Di Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 457 K/AG/2010) / oleh Melisa Saranita

SARANITA., MELISA (2013) Analisis Pembagian Harta Waris Terhadap Istri Dan Anak Dari Perkawinan Yang Tidak Tercatat Ditinjau Dari Ketentuan Hukum Islam Yang Berlaku Di Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 457 K/AG/2010) / oleh Melisa Saranita. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A)Nama : MELISA SARANITA; NIM: 205060115 (B) Judul Skripsi: Analisis Pembagian Harta Waris Terhadap Istri Dan Anak Dari Perkawinan Yang Tidak Tercatat Ditinjau Dari Ketentuan Hukum Islam Yang Berlaku Di Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 457 K/AG/2010). (C) Halaman : vii + 85 + 3 daftar pustaka + lampiran; 2013 (D)Kata Kunci : Pembagian harta waris, perkawinan yang tidak tercatat (E)Isi:Salah satu masalah kontroversial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat khususnya umat Islam yaitu mengenai keabsahan perkawinan. Keabsahan perkawinan di Indonesia ditentukan oleh hukum Agama dan hukum positif Indonesia, sehingga terkadang timbul permasalahan hukum dikemudian hari mengenai hukum mana yang digunakan dalam menentukan sah atau tidaknya perkawinan. Begitupula terhadap masalah pembagian kewarisan dari perkawinan poligami yang dilakukuan tanpa ijin istri pertama dan atau pengadilan agama serta tidak tercatat sebagaimana dalam kasus Putusan Mahkamah Agung No. 457 K/AG/2010. Mahkamah Agung memutuskan bahwa perkawinan tidak tercatat tersebut adalah sah berdasarkan keterangan saksi yang menyatakan bahwa antara isteri kedua dan almarhum pewaris telah tinggal bersama dalam waktu yang lama dan memiliki 2 (dua) orang anak, sehingga istri dan anak tersebut mendapatkan hak waris. Permasalahan bagaimana pembagian harta waris terhadap istri dan anak dari perkawinan yang tidak tercatat (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 457 K/AG/2010) ditinjau dari ketentuan hukum Islam yang berlaku di Indonesia? Metode yang digunakan metode penelitian hukum normatif dengan didukung data wawancara. Hasil penelitian mengemukakan bahwa ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, perkawinan yang tidak tercatat, tidak bisa mendapatkan hak waris, demikian pula bagi seorang anak dari pernikahan yang tidak tercatat (begitu juga ibunya selaku isteri sah menurut hukum Islam) yang ingin menjadi ahli waris, maka ia tidak akan dapat menjadi ahli waris tanpa terlebih dulu mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama. Hendaknya perkawinan haruslah dilakukan sesuai dengan agama serta aturan dan hukum positif di negara Indonesia. Sehingga peristiwa sengketa pembagian harta waris terhadap istri kedua yang pernikahannya cacat hukum dan tidak tercatat tidak terjadi apabila proses perkawinan ditempuh dengan prosedur hukum demi kepastian dan perlindungan hukum. (F) Daftar acuan : 32 (1946-2013) (G) Dosen Pembimbing : Hj. Mulati, S.H., M.H. (H) Penulis : Melisa Saranita

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 17 Jul 2018 06:36
Last Modified: 17 Jul 2018 06:36
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4390

Actions (login required)

View Item View Item