Urgensi Pembaharuan Penentuan Penempatan Narapidana Berdasarkan Klasifikasi Jenis Kejahatan Dalam Rangka Menerapkan Prinsip Individualisasi Pidana

Cassilas, Anggian (2024) Urgensi Pembaharuan Penentuan Penempatan Narapidana Berdasarkan Klasifikasi Jenis Kejahatan Dalam Rangka Menerapkan Prinsip Individualisasi Pidana. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Halaman Depan_Andryan Liandi_205200269.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Bab isi_Anggian Cassilas_205200211pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Andryan Liandi_205200269.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (914kB)
[img] Text
Lampiran_Anggian Cassilas_205200211.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (842kB)

Abstract

Tujuan pemidanaan salah satunya adalah prinsip individualisasi pidana. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan pernah mengatur prinsip individualisasi pidana yaitu dengan klasifikasi narapidana berdasarkan jenis kejahatan. Dalam perubahannya yaitu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan klasifikasi narapidana berdasarkan jenis kejahatannya sudah tidak lagi diatur. Penggolongan narapidana tidak lagi diterapkan juga karena permasalahan over kapasitas yang masif terjadi. Over kapasitas menyebabkan pembinaan kurang kondusif, karena terlalu banyaknya narapidana yang ditempatkan dalam lapas. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menerbitkan buku-buku peraturan yang mengatur bagaimana penerapan individualisasi pidana serta cara alternatif dalam dalam penjatuhan pidana yang bertujuan untuk mengurangi dan mengatas over kapasitas dalam lapas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Rugun Romaida Hutabarat, S.H., M.H
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 25 Oct 2024 07:40
Last Modified: 25 Oct 2024 07:40
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/45016

Actions (login required)

View Item View Item