Tanamas, Audrelia Vanessa (2024) Analisis Terhadap Pengingkaran Janji Untuk Mengawini (Studi Kasus Putusan Nomor 14/PDT/2023/PT KPG). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
![]() |
Text
Halaman Depan_Audrelia Vanessa Tanamas_205200202.pdf Download (210kB) |
![]() |
Text
Bab isi_Audrelia Vanessa Tanamas_205200202.pdf Restricted to Repository staff only Download (852kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Audrelia Vanessa Tanamas_205200202.pdf Restricted to Repository staff only Download (84kB) |
![]() |
Text
Lampiran_Audrelia Vanessa Tanamas_205200202.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sebuah cita-cita dan keinginan setiap orang untuk memiliki pasangan dan menjalin sebuah ikatan secara fisik dan spiritual yang nantinya akan berujung pada sebuah perkawinan. Seringkali pasangan yang diiming-imingi janji secara lisan untuk dikawini hingga sudah dilakukan pertunangan namun pada akhirnya diputuskan secara sepihak, seperti halnya yang terjadi pada seorang perempuan di Kota Kupang yang batal dikawini pasca telah terjadinya peminangan secara adat. Akibat dari pengingkaran janji untuk mengawini tersebut dapat diajukan gugatan kepada pengadilan atas dasar perbuatan melawan hukum. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana dasar pertimbangan hakim pada Putusan Pengadilan Tingkat Banding Nomor 14/PDT/2023/PT KPG sudah sesuai. Tujuan dari penilitan ini ingin mengetahui kesesuaian atas dasar pertimbangan hakim mengenai pengingkaran janji untuk mengawini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif didukung dengan data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan hakim dalam memberikan putusan yang tepat mengenai ganti kerugian terhadap korban pengingkaran janji untuk dikawini akibat tidak adanya parameter yang menjadi dasar acuan terhadap tuntutan ganti rugi adat yang diminta. Analisis permasalahan bahwa dasar gugatan terhadap pengingkaran janji untuk mengawini tidak hanya sebuah perbuatan melawan hukum, melainkan dapat dikategorikan juga sebagai wanprestasi. Putusan Hakim Pengadilan Tinggi belum memberikan optimalisasi terhadap pemenuhan hak ganti kerugian kepada korban pengingkaran janji baik secara materil maupun immateril dengan turut memperhatikan ketentuan adat yang berlaku. Kesimpulan belum terdapat aturan yang secara jelas mengatur mengenai ingkar janji mengawini terlebih lagi jika sudah dilakukannya peminangan secara adat. Hakim juga diharapkan mempertimbangkan adat yang berlaku di masyarakat agar dapat memberikan putusan yang optimal dan sesuai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Mia Hadiati, S.H., M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Perbuatan Melawan Hukum, Peminangan, Ingkar Janji, Ganti Rugi, Hukum Adat. |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 08:32 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 08:32 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/45020 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |