Penerapan Asas First to File Dalam Pembatalan Sertifikat Desain Industri Untuk Tempat Makan, Cangkir, dan Tutup Cangkit Bayi Akbat Tidak Dipenuhinya Unsur Kebaruan (Kasus Putusan No. 10/Desain Industri/2009/PN.Niaga.Jkt.Pusat Jo. Putusan Mahkamah Agung No. 621 K/Pdt.Sus/2009) / oleh Irvan Golius

GOLIUS, IRVAN (2013) Penerapan Asas First to File Dalam Pembatalan Sertifikat Desain Industri Untuk Tempat Makan, Cangkir, dan Tutup Cangkit Bayi Akbat Tidak Dipenuhinya Unsur Kebaruan (Kasus Putusan No. 10/Desain Industri/2009/PN.Niaga.Jkt.Pusat Jo. Putusan Mahkamah Agung No. 621 K/Pdt.Sus/2009) / oleh Irvan Golius. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A) Nama: Irvan Golius (NIM: 205090075). (B) Judul Skripsi: Penerapan Asas First to File Dalam Pembatalan Sertifikat Desain Industri Untuk Tempat Makan, Cangkir, dan Tutup Cangkit Bayi Akbat Tidak Dipenuhinya Unsur Kebaruan (Kasus Putusan No. 10/Desain Industri/2009/PN.Niaga.Jkt.Pusat Jo. Putusan Mahkamah Agung No. 621 K/Pdt.Sus/2009) (C) Halaman: x + 99 + 22 + 2013 (D) Kata Kunci: Desain Industri, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual. (E)Isi: Semakin berkembangnya persaingan usaha di dunia perdagangan, membuat perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual menjadi penting. Salah satunya adalah bidang desain industri. Perkembangan usaha di bidang industri membuat orang seringkali bersaing secara tidak sehat. Salah satu hal yang sering terjadi adalah permasalahan mengenai siapa pemegang hak atas suatu desain industri. Pemegang desain industri ditentukan oleh asas pendaftar pertama atau dikenal dengan asas first to file, dimana pendaftar pertama adalah yang berhak atas hak suatu desain indsutri. Namun, dalam kenyataannya, hak atas suatu desain indsutri yang telah diperoleh tersebut masih dapat dibatalkan meskipun telah memperoleh sertifikat desain industri secara sah dari pihak Dirjen HKI, seperti halnya kasus yang diangkat oleh penulis, yaitu PT. Bayi Kiddy Indonesia yang bersengketa dengan pihak Asai Harum. Penulis dalam melakukan penelitian, akan menggunakan Undang-Undang dan pertimbangan-pertimbangan hakim dalam persidangan, serta, wawancara kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan peninjauan menganai permasalahan tersebut. Di dalam bidang Desain Industri, diatur secara khusus dalam pasal 12 Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri mengenai asas first to file. Setelah penelitian dilakukan, penulis dapat berpendapat bahwa, asas first to file haruslah didukung oleh adanya unsur penting lainnya yaitu,unsur kebaruan. Apabila desain indsutri yang telah terdaftar tersebut tidak dapat dibuktikan kebaruannya, maka desain industri tersebut dapat dibatalkan. Itulah yang terjadi dalam kasus PT. Bayi Kiddy vs Asai Harum. Majelis Hakim membatalkan hak atas desain industri yang dimiliki oleh Asai Harum disebabkan karena, desain industri yang telah terdaftar atas barang-barang berupa tempat makan, cangkir,dan tutup cangkir terbukti tidak baru lagi. Asai Harum dianggap beritikad tidak baik dalam pendaftaran desain industri miliknya karena desain industri yang ia daftarkan telah terlebih dahulu menjadi ?public domain? atau telah dikenal masyarakat banyak. Pihak Asai Harun melanggar unsur kebaruan, dengan mencoba meniru desain industri milik PT.Bayi Kiddy lalu mendaftarkannya sebagai pendaftar pertama untuk keuntungannya sendiri. Dengan demikian, Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, langkah yang telah diambiloleh Majelis Hakim dalam pembatalan ketiga sertifikat desain indsutri tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. (F) Acuan: 22 (1990-2013). (G) Pembimbing Simona Bustani, S.H., M.H. (H) Penulis Irvan Golius

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 20 Jul 2018 08:31
Last Modified: 20 Jul 2018 08:31
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4583

Actions (login required)

View Item View Item