Tinjauan Terhadap Salah Tangkap Menurut KUHAP (Contoh Kasus Hasan Basri)/ oleh Bristamia Devi Hurti

HURTI, BRISTAMIA DEVI (2014) Tinjauan Terhadap Salah Tangkap Menurut KUHAP (Contoh Kasus Hasan Basri)/ oleh Bristamia Devi Hurti. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penetapan orang tak bersalah sebagai tersangka adalah sebuah kekeliruan besar dan kasus ini adalah suatu bentuk pelangaran HAM dan viktimologi menjadi usaha untuk menghadapi dan menanggulangi masalah kejahatan dalam berbagai bidang kehidupan di dunia. Permasalahannya bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan atas terjadinya tindakan salah tangkap dan akibat hukum terhadap tersangka yang mengalami salah tangkap. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normative. Hasil penelitiannya adalah upaya hukum yang perlu dilakukan oleh korban yang mengalami salah tangkap diantaranya adalah dalam tahap penyidikan maka tersangka dapat melakukan praperadilan karena perkaranya belum dilimpahkan oleh penuntut umum ke pengadilan. Apabila perkaranya sudah dilimpahkan oleh penuntut umum ke pengadilan atau dalam tahap persidangan pokok perkara maka terdakwa dapat menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi dalam jangka waktu tiga bulan sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap. Korban salah tangkap juga dapat melakukan peninjauan kembali jika korban tersebut diputus bersalah atau dipidana oleh hakim (Miscarriage of justice) dan dapat dikatakan sebagai terpidana. Sedangkan akibat hukum terhadap tersangka yang mengalami salah tangkap diantaranya adalah tersangka mengalami kerugian materiil yang cukup besar, yakni kehilangan pekerjaan berkaitan dengan pencarian nafkah. Sedangkan kerugian immateriil, nama baik tersangka rusak dan terlanjur dicap sebagai pelaku kejahatan di masyarakat, serta mengalami trauma psikologis yang berat selama dalam proses penyidikan hingga penuntutan dan tak terkalah penting adalah pelanggaran HAM. Berkaitan dengan ganti kerugian perlu adanya peningkatan jumlah ganti kerugian yang memadai karena jumlah yang ditentukan dalam KUHAP sangat sedikit dan tentu saja tidak mencukupi lagi pada masa sekarang. Sama halnya dengan rehabilitasi perlu adanya perbaikan peraturannya di dalam KUHAP yang akan datang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tindak Pidana Salah Tangkap
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 23 Jul 2018 01:35
Last Modified: 23 Jul 2018 01:35
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4628

Actions (login required)

View Item View Item