TANY, CARISSA EVELYN (2019) PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAMUR AURICULARIA POLYTRICHA TERHADAP KADAR ANTIOKSIDAN GLUTATION OTAK DAN DARAH TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI HIPOKSIA SISTEMIK KRONIK. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
top.pdf Download (413kB) |
|
Text
1.pdf Download (262kB) |
|
Text
2.pdf Restricted to Repository staff only Download (825kB) |
|
Text
3.pdf Restricted to Repository staff only Download (286kB) |
|
Text
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (590kB) |
|
Text
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (14kB) |
|
Text
6.pdf Download (6kB) |
|
Text
ref.pdf Download (144kB) |
|
Text
lamp.pdf Download (981kB) |
Abstract
Otak merupakan organ yang rentan terhadap kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Hipoksia akan meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS), dan selanjutnya meningkatkan stres oksidatif. Peningkatan stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan sel dan menimbulkan penyakit seperti Alzheimer, Parkinson dan lain-lain. Stres oksidatif dapat terjadi karena kekurangan antioksidan atau kelebihan produksi ROS. Untuk menghambat/ mencegah hal tersebut, tubuh memerlukan antioksidan. Antioksidan bisa berasal dari endogen seperti GSH dan eksogen seperti jamur Auricularia polytricha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jamur Auricularia polytricha terhadap kadar GSH otak dan darah tikus Sprague Dawley yang diinduksi hipoksia sistemik kronik. Air rebusan jamur Auricularia polytricha dibuat dari 75 gram jamur Auricularia polytricha ditambah 1,3 L air, direbus selama 4 jam, hingga didapatkan air rebusan sebanyak 500 mL. Pemberian air rebusan dilakukan selama 10 hari. Metode penelitian menggunakan uji eksperimental pada 28 ekor tikus yang dibagi menjadi 7 kelompok dengan 3 perlakuan, yaitu: normoksia tidak dicekok (P1), normoksia cekok (10 hari, 2 kali sehari) pada P2 (encer dengan dosis 0,6 mL air rebusan jamur + 0,4 mL akuades) dan P3 (kental dengan dosis 1 mL air rebusan jamur), hipoksia (8% O2 dan 92% N2) selama 1 hari cekok pada P4 (dosis encer) dan P5 (dosis kental) serta hipoksia 3 hari cekok P6 (dosis encer) dan P7 (dosis kental). Masing-masing kelompok diuji kadar GSH menggunakan metode Ellman. Hasil penelitian didapatkan penurunan bermakna (ANOVA, p<0,05) kadar GSH pada kelompok hipoksia dosis kental dan encer bila dibanding normoksia baik pada otak dan darah. Terdapat perbedaan bermakna (Sidak, p<0,05) antara kelompok dosis kental dibanding dengan dosis encer pada darah. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok dosis kental dibanding dengan dosis encer pada otak. Didapat hubungan yang bermakna (Pearson, p<0,05) antara kadar GSH otak dengan darah pada dosis kental dan encer. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Auricularia polytricha memiliki efek antioksidan yang mempengaruhi kadar GSH otak dan darah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Hendrawan, Siufui |
Uncontrolled Keywords: | Otak, Hipoksia, GSH, Auricularia polytricha |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 24 May 2021 07:12 |
Last Modified: | 24 May 2021 07:12 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/21480 |
Actions (login required)
View Item |