Anatta, Celine (2023) Kuan Po'an: wisata desa adat dan budidaya kelor di Pubabu-Besipae. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190013_CELINE_Cover.pdf Download (258kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Pengesahan.pdf Download (401kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Daftar Isi.pdf Download (404kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Abstrak.pdf Download (81kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (573kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (491kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190013_CELINE_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (393kB) |
|
Text
315190013_CELINE_Daftar Pustaka.pdf Download (393kB) |
Abstract
Kehidupan dalam bermasyarakat tidak terlepas dari adat istiadat dalam menjalankannya. Adat penting dalam membentuk kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat. Indonesia kaya akan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke. Adat merupakan kebiasaan atau gagasan yang turun temurun hingga menjadi pedoman hidup bagi masyarakat. Salah satunya masyarakat adat yang ada di Besipae, Hutan Adat Pubabu, Nusa Tenggara Timur Masyarakat adat di Pubabu-Besipae hidup dengan konsep segitiga kehidupan yaitu manusia, ternak, dan hutan. Ketiga elemen tersebut membentuk sebuah ekosistem dan jejaring kehidupan yang saling bergantung. Pengelolaan dan pemeliharaan hutan adat telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat adat. Namun, kian hari ancaman terhadap hutan adat semakin meningkat. Pihak berwenang ingin intervensi dan menginvestasikan kawasan tanpa mempertimbangkan nilai sejarah. Masyarakat adat pun tergusur oleh program-program tersebut. Bagi masyarakat adat, kehilangan hutan bukan hanya sekadar kehilangan tempat tinggal namun juga jati diri dan leluhurnya. Penelitian ini menggunakan metode survei literatur untuk memahami isu masyarakat adat di Pubabu-Besipae dan interpretasi data kualitatif untuk mendalaminya. Hasil penelitian mengarah pada perancangan sebuah desa wisata dan budidaya kelor berdasarkan pendekatan arsitektur neo-vernakular yang menggabungkan elemenelemen tradisional dengan sentuhan modern. Perancangan berlandaskan lokalitas dan kearifan lokal masyarakat untuk mengembangkan sejarah dan memori yang telah ada. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat adat dan meningkatkan kualitas hidup mereka beserta hutan. Penelitian berfokus pada penggabungan kearifan lokal dengan program pengembangan dari pemerintah. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat dan melestarikan nilai-nilai lokal sebagai identitas budaya masyarakat adat. Kata kunci: Arsitektur Empati; Besipae; Kompromi; Masyarakat Adat; NeoVernakular
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 02 Jan 2024 00:31 |
Last Modified: | 02 Jan 2024 00:31 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42505 |
Actions (login required)
View Item |