Tjiandra, Aldrick (2024) Evaluasi desain unjuk kerja cooler box berbasis termoelektrik untuk penyimpanan rajungan dengan metode CFD (TM - 1394). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
|
Text
515200012_ALDRICK_Cover.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text
515200012_ALDRICK_Daftar Isi.pdf Download (284kB) | Preview |
|
|
Text
515200012_ALDRICK_Pengesahan.pdf Download (243kB) | Preview |
|
![]() |
Text
515200012_ALDRICK_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (238kB) |
|
![]() |
Text
515200012_ALDRICK_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (524kB) |
|
![]() |
Text
515200012_ALDRICK_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
![]() |
Text
515200012_ALDRICK_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
![]() |
Text
515200012_ALDRICK_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (211kB) |
|
|
Text
515200012_ALDRICK_Daftar Pustaka.pdf Download (220kB) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang dalam pengembangan ekonomi. Salah satu perekonomian Indonesia berasal dari kekayaan perikanannya. Rajungan merupakan salah satu kekayaan perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga disukai serta digemari masyarakat. Rajungan harus dapat ditangani dan disimpan dengan baik untuk menjaga kualitasnya. Rajungan harus disimpan dengan temperatur ruang -1°C sampai dengan -5°C. Oleh karena itu, nelayan membutuhkan kotak pendingin untuk menyimpannya. Dikarenakan kotak pendingin konvensional sangat membutuhkan banyak energi dan memakan tempat maka kotak pendingin termoelektrik menjadi alternatif pengganti kotak pendingin konvensional. Kotak pendingin termoelektrik sudah dibuat sebelumnya dan disimulasikan untuk ditemukan permasalahan-permasalahan yang ada. Simulasi CFD membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada pada kotak pendingin termoelektrik sehingga dapat dihasilkan suatu rekomendasi untuk membuat kotak pendingin yang lebih efisien dan efektif. Hasil evaluasi kondisi kotak pendingin dengan menggunakan simulasi CFD menunjukkan bahwa distribusi kecepatan aliran udara tidak merata dikarenakan posisi kedua kipas yang menyebabkan aliran udara bertabrakan dan hanya terfokus pada area tengah saja. Hal ini berdampak pada distribusi temperatur dimana daerah elemen peltier tidak mendapat distribusi aliran udara yang merata sehingga temperatur tidak terdistribusi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 04 Jan 2025 11:47 |
Last Modified: | 04 Jan 2025 11:47 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/45367 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |